POPO
ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 – 2000 )
Sang Pelukis Maestro ini terkenal dengan ciri khas
Lukisan bertema kucing, dilukis dalam gaya ekspresionism bernuansa minimalis,
cat tebal dan bertekstur. Salah satu alasan Popo Iskandar gemar melukis kucing,
seperti yang pernah beliau ucapkan semasa hidup “ Tabiat kucing variatif,
manja, binal dan buas, tapi penurut. Karena itu saya menyukainya” katanya. Dia
juga melukis tema-tema binatang lainya seperti ayam dan harimau.
Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus
dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya
Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan
luar negeri.
![]() |
Salah satu
lukisan karya Popo Iskandar berjudul " Kucing mata hijau ", media
lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 30cm X 40cm
SRIHADI
SOEDARSONO ( Solo 1931 )
![]() |
Pelukis maestro asal Solo – Jawa Tengah, karya-karya
Lukisanya merupakan saksi perjalanan sejarah yang beliau goreskan sejak jaman
kemerdekaan hingga jaman modern, tema tentang perjuangan, kehidupan, alam dan
cinta, semua terkumpul dalam karya-karya lukisanya, baik dalam sketsa maupun
dalam karya lukisan dengan berbagai media.
Srihadi Soedarsono merupakan alumni ITB Tahun 1959,
beliau juga mengenyam pendidikan di Ohio State University, Amerika Tahun 1960 –
1962. Belaiu pernah mengajar di ITB dan menjadi ketua Institut Seni Jakarta.
Srihadi Soedarsono termasuk pelukis produktif, yang banyak menciptakan
karya-karya Lukisan berkualitas tinggi, dan sering mengadakan event pameran
tunggal baik dalam dan luar negeri. Karyanya telah banyak dikoleksi kolektor
berkelas, dan hingga saat ini lukisanya masih banyak diburu kolektor baik dalam
dan luar negeri. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya
aliran lukisan modern kontemporer.
Salah satu
lukisan karya Srihadi berjudul " Borobudur II ", media lukisan cat
minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibuat tahun 1982
JOKO
PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )
![]() |
Pernah mengenyam pendidikan ASRI di Jogja ( Akademi
Seni Rupa Indonesia ) yang sekarang menjadi ISI ( Institut Seni Indonesia ),
memiliki gaya dan karakter Lukisan yang khas, beliau banyak mengkritisi dalam
tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.
Perjalanan hidupnya merupakan petualangan getir menuju
kesuksesan, karena kasus LEKRA beliau dikucilkan dari masyarakat, karya-karya
lukisanya tidak dihargai hingga pada era reformasi beliau mulai menemukan
secercah harapan. Karya-karyanya mulai diapresiasi oleh para pengamat seni, dan
beberapa karya Lukisanya yang bertema “Celeng” mendapat apresiasi yang luar
biasa dari para pengamat maupun para pecinta Lukisan, sehingga karya Lukisan
Joko pekik mulai diburu banyak kolektor dengan harga tinggi. Gaya aliran
lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis.
![]() |
Salah satu
lukisan karya Djoko Pekik berjudul "Berburu celeng" lukisan seharga
Rp. 1 Miliar, dibuat tahun 1998.
JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )
![]() |
Sebagai salah satu Pelukis senior dengan karya-karya lukisan figuratifnya
yang khas dan unik, dimana selalu melukiskan figur manusia dengan mata hitam
pekat, seolah mengandung makna dan misteri yang dalam.
Kini karya lukisan Jeihan seolah menemukan makna baru
dalam tema yang lebih religius, yang mungkin terinspirasi dari perjalanan
Hajinya beberapa Tahun yang lalu.

Salah satu lukisan Jeihan berjudul "Gadis berbaju
putih" media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibuat
tahun 1975
WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 –
2002 )
![]() |
Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo – Jawa
Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi
dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja
sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama
tiga Tahun, dari pengamatanya tentang alam, hewan dan tumbuhan selama beliau
bekerja itulah yang mengilhami sebagain besar karya Lukisanya bertema tentang
Alam, flora dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.
Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di
ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di kemudian hari didaulat
untuk mengajar di akademi seni rupa tersebut. Semasa hidupnya beliau sering
mengadakan pameran baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri (
Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah
disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.
![]() |
Salah satu
lukisan karya Widajat berjudul " Kucing dan Ikan ", media lukisan cat
minyak diatas canvas, ukuran 58cm X 47cm, dibuat tahun 1989
Tidak ada komentar:
Posting Komentar