Senin, 10 Agustus 2015

5 Pelukis Maestro Legendaris di INDONESIA



POPO ISKANDAR ( Garut, Jawa Barat 1929 – 2000 )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiO9hxmdEjiPw168p4BM_4AKRFEpGxV3rLlmG4oBGxx9xLxmcaaCKx29ywPu0zPX-u12r8PQECYRHbgj7Mx8BmAgm-DdAAp8-uhG3fKIGtnwSHdVccSdidJjCgbVbi0fkvcyl0-uU0s1v0/s400/popo+iskandar.jpg

Sang Pelukis Maestro ini terkenal dengan ciri khas Lukisan bertema kucing, dilukis dalam gaya ekspresionism bernuansa minimalis, cat tebal dan bertekstur. Salah satu alasan Popo Iskandar gemar melukis kucing, seperti yang pernah beliau ucapkan semasa hidup “ Tabiat kucing variatif, manja, binal dan buas, tapi penurut. Karena itu saya menyukainya” katanya. Dia juga melukis tema-tema binatang lainya seperti ayam dan harimau.

Lukisan Popo Iskandar banyak dikoleksi dan sekaligus dijadikan sebagai icon dalam rumah bergaya modern dan minimalis, karya-karya Lukisanya banyak mendapatkan apresiasi dari para pengamat seni, baik dalam dan luar negeri.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwBVKlqzSTjaKoqdn2K48L12h2LYJeQs8rr-GJwvvKs-sUzMXabY5n5a3vuzcB_wAxd9AAKduiMMeQMTJ4nscmL3vqfO2PkjDq7ANECPOm5xT6JuJlilK0ArgnuN2jYM9l8QeASid2pBg/s320/Popo+Iskandar,30cmX40cm,+Kucing+Mata+Hijau..JPG
 










Salah satu lukisan karya Popo Iskandar berjudul " Kucing mata hijau ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 30cm X 40cm 



SRIHADI SOEDARSONO ( Solo 1931 )



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRghN4HD5q1wJlq7ZZJPS8HQeEYdsOAnAsgYaLNFidFPW-dDzrTjBaKTz_AXBYq5pw8oHYcVjeO_UgbJO_rNjpLcmkMyTPm6FLQjgsLQK2TibmqLYtXxxx3_QJblavayEnEcaHKAL6AVU/s400/srihadi.S.png
 











Pelukis maestro asal Solo – Jawa Tengah, karya-karya Lukisanya merupakan saksi perjalanan sejarah yang beliau goreskan sejak jaman kemerdekaan hingga jaman modern, tema tentang perjuangan, kehidupan, alam dan cinta, semua terkumpul dalam karya-karya lukisanya, baik dalam sketsa maupun dalam karya lukisan dengan berbagai media.

Srihadi Soedarsono merupakan alumni ITB Tahun 1959, beliau juga mengenyam pendidikan di Ohio State University, Amerika Tahun 1960 – 1962. Belaiu pernah mengajar di ITB dan menjadi ketua Institut Seni Jakarta.

Srihadi Soedarsono termasuk pelukis produktif, yang banyak menciptakan karya-karya Lukisan berkualitas tinggi, dan sering mengadakan event pameran tunggal baik dalam dan luar negeri. Karyanya telah banyak dikoleksi kolektor berkelas, dan hingga saat ini lukisanya masih banyak diburu kolektor baik dalam dan luar negeri. Gaya aliran lukisan karya Srihadi Soedarsono masuk dalam gaya aliran lukisan modern kontemporer.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeoEvF0w2fhAl1OtjjQUR3dnR0tlmEH8IKObRuizXgiNH0fOWkkWnbRl5zpXxquFJaXDskbzScvjtmD-fPXAMgOM5HQ9yeZh-2AKGZM-HiWX39ieoMP_zdxeRp-RASgvb2DYQa324hQwQ/s400/Srihadi_Sudarsono.gif




  
Salah satu lukisan karya Srihadi berjudul " Borobudur II ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 95cm X 140cm, dibuat tahun 1982




JOKO PEKIK ( Grobogan, Jawa Tengah 1938 )



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmyWBSgTT5HS_FU8eM4yPmdPR_gRMnXLSil6ql4ciFGojXZ_bANZslwNQy4s4-nEhmmrOXMdiQSzSgs73zwFQUsN2It-L3lNXpD9UXVzLWpfDq1NTyJ1efmNIDiEU27nXvKcEVofroK4Y/s400/joko+pekik.1.JPG
 











Pernah mengenyam pendidikan ASRI di Jogja ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) yang sekarang menjadi ISI ( Institut Seni Indonesia ), memiliki gaya dan karakter Lukisan yang khas, beliau banyak mengkritisi dalam tatanan kehidupan sosial melalui karya Lukisanya.

Perjalanan hidupnya merupakan petualangan getir menuju kesuksesan, karena kasus LEKRA beliau dikucilkan dari masyarakat, karya-karya lukisanya tidak dihargai hingga pada era reformasi beliau mulai menemukan secercah harapan. Karya-karyanya mulai diapresiasi oleh para pengamat seni, dan beberapa karya Lukisanya yang bertema “Celeng” mendapat apresiasi yang luar biasa dari para pengamat maupun para pecinta Lukisan, sehingga karya Lukisan Joko pekik mulai diburu banyak kolektor dengan harga tinggi. Gaya aliran lukisan karya Joko Pekik masuk dalam gaya aliran lukisan realisme sosialis.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgblUmZpy3xLnQRyO23dvS6b9ta_0t6bG0S0TCawj4gB9RKWs0kXmQN3GXNMLC0YeOQH6Z5b1-SH-tzfOvggJbWbniC8cFyJ6-lGkLRcClJUxagwsrDfa3D_4iA6AX3Qw5CoaFtuFhUCRo/s400/DjokoPekik-BerburuCeleng-A.jpg
 








Salah satu lukisan karya Djoko Pekik berjudul "Berburu celeng" lukisan seharga Rp. 1 Miliar, dibuat tahun 1998.




 JEIHAN SUKMANTORO ( Solo 1938 )



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHeI24t9MVQ7Kp_k_IYZzmuI6y2kcQsjF3iHHninkvlDOBdYRMYYqBINz8Nj-21PMYIiISLmZ_y-0AIv3LvhwBIXPUZnkTL2te1GuT8e5_qIoTjEdXvZhycS-n-8mKfCIbMMT4WESUYWk/s400/Jeihan+Sukmantoro.1.jpg
 








Sebagai salah satu Pelukis senior dengan karya-karya lukisan figuratifnya yang khas dan unik, dimana selalu melukiskan figur manusia dengan mata hitam pekat, seolah mengandung makna dan misteri yang dalam.

Kini karya lukisan Jeihan seolah menemukan makna baru dalam tema yang lebih religius, yang mungkin terinspirasi dari perjalanan Hajinya beberapa Tahun yang lalu.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3t7AW7a2IPM0es0A3gOLm9j8YY7duYKOI9c1raCMT6Q-Yx-aYiVLSg4YTN91TweBizfbdiGh5yXA1MPzxZyzi5tYvr_KjzhGKXSDjhZyC6Dj6laD09OTSCi9Y4qXQQxAylD3QboD7fUs/s320/Jeihan,+Gadis+Putih,+49cmX60cm,+Th+1975.jpgLukisan karya Jeihan harganya terus merangkak naik seiring dengan naiknya kepopuleran nama dan karya-karya Lukisanya. Lukisan karya Jeihan termasuk dalam gaya aliran lukisan figurative modern.







Salah satu lukisan Jeihan berjudul "Gadis berbaju putih" media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 60cm X 49cm, dibuat tahun 1975


WIDAYAT ( Kutoarjo, Jawa Tengah 1919 – 2002 )



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhp5aT7tncOLXhapoc3EuxRTtKIe22WtMgZ8o7WNV5osBgmPED8Pil2YtTfCbBgzXGRkXdNSkeZayhyL4UoKVf9lhr0rYtBwuKCaz58Nww08-D2NHmA41pmsU5EOrigZepTr5VrNV5nWJo/s320/Haji+Widayat.jpg
 









Salah satu Pelukis Maestro asal Kutoarjo – Jawa Tengah, sebagian besar karya Lukisanya bertemakan Flora dan Fauna, terinspirasi dari pengalamanya yang membekas pada Tahun 1939 saat beliau pernah bekerja sebagai mantri opnamer ( juru ukur ) pada bidang kehutanan di Palembang selama tiga Tahun, dari pengamatanya tentang alam, hewan dan tumbuhan selama beliau bekerja itulah yang mengilhami sebagain besar karya Lukisanya bertema tentang Alam, flora dan fauna dilukis dalam gaya batik kontemporer.

Sang Pelukis maestro Widayat mengasah talentanya di ASRI ( Akademi Seni Rupa Indonesia ) Jogja, yang di kemudian hari didaulat untuk mengajar di akademi seni rupa tersebut. Semasa hidupnya beliau sering mengadakan pameran baik tunggal ataupun kelompok, di dalam dan luar negeri ( Italy, Kuwait dan Singapura ). Beberapa penghargaan dibidang seni pernah disandangnya, atas dedikasinya dalam bidang seni rupa.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho2h2w5NTsEAKbyb93l5u_8ah-_x0pMD0RuygpfDzBty2SadIxcOiTcp5j7_yAbAUJSdUOrX-xjtgsdFGDWjgf6wNgPWxS-2_44HnidoH9WEaaM30lKViMLD2b569-xfFOHBWbJIAjXT4/s320/Widajat+-++Kucing+dan+Ikan+1989+47x58cm.jpg
 












Salah satu lukisan karya Widajat berjudul " Kucing dan Ikan ", media lukisan cat minyak diatas canvas, ukuran 58cm X 47cm, dibuat tahun 1989


Tidak ada komentar:

Posting Komentar